Mengenal Jenis-jenis Teleskop
Teleskop merupakan salah satu alat yang dapat kita gunakan untuk melihat benda pada jarak jauh.
Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang
berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus
membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi.
Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis
antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker.
Galileo diakui menjadi yang pertama dalam
menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat
hanya dalam rentang panjang
gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh
Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya),
kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah
tahun 1945,
dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah
makin majunya penjelajahan angkasa setelah
tahun 1960.
Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino)
membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan
peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut
teleskop gelombang gravitasi atau
pun teleskop partikel berenergi tinggi.
Sejarah Teleskop
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada
lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari
selubung mitologi.
Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata
manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa
diamati melalui mata bugil.
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa
melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus,
seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus
terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain
seperti Christian Huygens(1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus,
yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan
perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang
lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler.
Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum
gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan
pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya .
Berikut ini merupakan jenis-jenis teleskop , antara lain :
1. Teleskop Refraktor
Teleskop refraktor merupakan jenis teleskop pertama kali yang ditemukan dari ketiga jenis teleskop yang ada. Jenis teleskop ini digunakan untuk pertama kalinya di Belanda oleh tiga orang yaitu Hans Lippershey, Zacharias Janssen dan Jacob Metius. Kemudian dari teleskop yang ada, oleh galileo Galilei dikembangkan desain nya dan disusul pula oleh johannes kepler dengan desain yang berbeda sehingga dari desain kedua orang ini muncul desain yang akan sering kita dengar yaitu teleskop refraktor Galilean dan Keplerian. Prinsip dari semua teleskop refraktor pada umum nya sama yaitu dengan menggunakan kombinasi dua buah lensa objektif. Tujuan dari teleskop refraktor adalah membiaskan atau membelokkan cahaya.
2. Teleskop Reflektor
Teleskop Reflektor adalah teleskop yang menggunakan satu atau kombinasi dari cermin lengkung yang merefleksikan cahaya dan bayangan gambar. Hampir sejumlah teleskop-teleskop astronomi yang digunakan oleh Astronom Profesional seperti NASA adalah teleskop reflektor. Teleskop Reflektor akan sangat tepat jika kita gunakan untuk pengamatan objek-objek deepsky seperti nebula, galaksi, opencluster dan comet karena untuk “light gathering” teleskop reflektor jauh lebih baik daripada teleskop refraktor sehingga untuk objek-objek yang mempunyai intensitas cahaya kecil dapat terlihat dengan reflektor.
3. Teleskop Katadioptri (Catadioptric Telescope)
Teleskop katadioptri merupakan jenis teleskop gabungan dari refraktor dan reflektor disatu sisi menggunakan cermin di sisi lain menggunakan lensa. Lebih simpel nya pengertian dari Teleskop Katadiotri adalah teleskop yang memadukan lensa dan cermin. Sistem katadioptri tidak hanya diterapkan pada teleskop saja melainkan seperti mikroskop, sistem mercusuar dan lensa tele pada kamera. Pada teleskop katadioptrik perpaduan lensa dan cermin mempunyai bentuk permukaan cembung seperti bola yang mempunyai beberapa kelebihan yaitu mudah untuk diproduksi, mempunyai tingkat keakuratan dalam mengkoreksi kesalahan pada lensa maupun cermin lengkung dan mempunyai sudut pandang yang relatif lebar.
Gambar untuk jenis teleskop lainnya :
teleskop hubble:
teleskop bintang:
teleskop kepler:
teleskop skywatcher:
teleskop arecibo:
teleskop astro:
1 komentar:
thanks,ini bener-bener ngebantu aku buat nylesein tugas bahasa indonesia karya tulis sederhana
Posting Komentar